Rabu, 14 Desember 2011

METABOLISME DAN PERTUMBUHAN BAKTERI


DOSEN : A.FATMAWATI MUHARRAM, S.Si., M.Kes
MIKROBIOLOGI FARMASI TERAPAN

MAKALAH
METABOLISME DAN PERTUMBUHAN BAKTERI
Description: F:\picq\image3.jpg
OLEH :
KELOMPOK II
v  IRHAM SYAHPUTRA             10.201.332
v  ICE HASNAWATI                            10.201.347
H10

      FAKULTAS FARMASI
        UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
 MAKASSAR
         2011
KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT ,Tuhan yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Makalah MIKROBIOLOGI FARMASI TERAPAN ini dengan judul METABOLISME DAN PERTUMBUHAN BAKTERI disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi Farmasi Terapan. Selain itu penyusunan makalah ini juga dimaksudkan untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang Metabolisme Dan Pertumbuhan Bakteri.
Penulisan makalah ini belum sempurna untuk itulah kami sebagai penulis mengharapkan kritikan positif yang membangun demi menyempurnakan makalah ini.
Demikianlah kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung pembuatan makalah ini, semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
MAKASSAR, OKTOBER 2011


PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Bakteri merupakan organisme mikroskopik. Hal ini menyebabkan organisme ini sangat sulit untuk dideteksi, terutama sebelum ditemukannya mikroskop. Barulah setelah abad ke-19 ilmu tentang mikroorganisme, terutama bakteri (bakteriologi), mulai berkembang. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, berbagai hal tentang bakteri telah berhasil ditelusuri. Akan tetapi, perkembangan tersebut tidak terlepas dari peranan berbagai tokoh penting seperti Robert Hooke, Antoni van Leeuwenhoek, Ferdinand Cohn, dan Robert Koch. Istilah bacterium diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari kata Yunani βακτηριον (bakterion) yang memiliki arti "batang-batang kecil". Pengetahuan tentang bakteri berkembang setelah serangkaian percobaan yang dilakukan oleh Louis Pasteur yang melahirkan cabang ilmu mikrobiologi. Bakteriologi adalah cabang mikrobiologi yang mempelajari biologi bakteri.
Makhluk hidup dalam garis besarnya dibagi dalam 2 golongan besar, yaitu : Fauna (dunia hewan) dan Flora (dunia tumbuhan).
Berdasarka penyelidikan Ferdinand Cohn, bakteri dimasukkan ke dalam golongan tumbuh- tumbuhan (flora) berdasarkan sifat- sifat :
a.      Pada tumbuh- tumbuhan terlihat adanya dinding sel yang jelas, demikian pula pada bakteri. Pada hewan selya tidak jelas terpisah
b.      Dinding sel tumbuh- tumbuhan  terdiri atas sellulosa atau hemisellulosa, sedangkan pada sel hewan dinding selnya adalah modifikasi dari protoplasmanya.
c.      Tumbuhan mengambil makanan dari luar, dalam bentuk larutan (holophytis= osmotroph), demikian pula pada bakteri. Hewan mengambil makanan dari luar dalam bentuk benda- benda padat (holozois= phagothroph).
d.      Makanan persediaan pada tumbuhan terdiri atas zat pati yang dengan yodium berwarna biru. Makanan persedian pada sel hewan terdiri atas glikogen yang dengan yodium berwarna tengguli. Pada bakteri terdiri atas glikogen, tetapi dengan sifat yang berbeda dengan glikogen sel hewan.
Mikroba di alam terdapat hampir di semua tempat. Di udara mulai dari permukaan tanah sampai pada lapisan atmosfir yang paling tinggi. Di laut terdapat sampai pada dasar laut yang paling dalam. Di dalam air, seperti air sungai, selokan, kolam, atau air sawah. Pada tanah yang subur “ kira- kira terdapat 50 ( lima puluh) “ juta bakteri per gram tanah.
Mikroba terdapat di tempat dimana manusia hidup. Terdapat pada udara yang kita hirup, pada makanan yang kita makan, juga terdapat pada permukaan kulit, pada jari tangan, pada rambut, dalam rongga mulut, usus, dalam saluran pernapasan dan pada seluruh permukaan tubuh yang terbuka dan dianggap sebagai flora normal. Akan tetapi, untunglah hanya sebagian kecil dari mikroba itu yang dapat menimbulkan penyakit (pathogen). Pada setiap cm2 (sentimeter persegi) kulit terdapat sekitar 10.000 (sepuluh ribu) sampai dengan 100.000 (seratus ribu) bakteri

B.    TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut :
1.      Mengetahui definisi, fungsi, proses mekanisme dan sesuatu yang dihasilkan dari metabolisme  bakteri
2.      Mengetahui definisi, fase, pengukuran, dan faktor- faktor pertumbuhan bakteri








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.     METABOLISME BAKTERI
Dalam kehidupan, mahluk hidup memerlukan energi yang diperoleh dari proses metabolisme. Metabolisme terjadi pada semua mahluk hidup termasuk kehidupan mikroba. Pada hewan atau tumbuhan yang berderajat tinggi enzim yang disediakan untuk keperluan metabolisme reatif stabil, selama terjadi perkembangan individu memang terjadi perubahan susunan enzim, akan tetapi pada pergantian lingkungan perubahan itu sangat kecil. Metabolisme merupakan serentetan reaksi kimia yang terjadi dalam sel hidup (Bibiana W. Lay, 1992 dalam Darkuni, 2001).
Metabolisme adalah reaksi kimia yang berlangsung di dalam organisme hidup dan merupakan reaksi yang sangat terkordinasi, mempunyai tujuan, serta mencakup berbagai kerja sama dari banyak sistem multi enzim.
Metabolisme mempunyai empat fungsi spesifik, yaitu :
1.      Untuk memperoleh energi kimia dari degradasi makanan yang kaya akan energi dari lingkungan atau dari energi solar
2.      Untuk mengubah molekul nutrisi menjadi precursor unit pembangun bagi makromolekul sel
3.      Untuk menggabungkan unit- unit pembangunan asam nukleat, lipid, protein, polisakarida, dan komponen sel lainnya
4.      Untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul yang diperlukan dalam fungsi khusus sel.
Dalam metabolisme ada dua fase yaitu katabolisme (merupakan proses penguraian bahan organik kompleks menjadi bahan organik sederhana, atau bahan anorganik, dan menghasilkan energi. Misalnya adenosid trifosfat (ATP) atau guanosin trifosfat (GTP) ) dan anabolisme (yaitu proses sintesis makromolekul kompleks misalnya asam nukleat, lipid, dan polisakarida serta penggunaan energi).
Metabolisme ini selalu terjadi dalam sel hidup karena di dalam sel hidup terdapat enzim yang diperlukan untuk membantu berbagai reaksi kimia yang terjadi. Suatu proses reaksi kimia yang terjadi dapat menghasilkan energi dan dapat pula memerlukan energi untuk membantu terjadinya reaksi tersebut.
Menurut Darkuni (2001) bila dalam suatu reaksi menghasilkan energi maka disebut reaksi eksergonik dan apabila untuk dapat berlangsungnya suatu reaksi diperlukan energi, reaksi ini disebut reaksi endergonik. Kegiatan metabolisme meliputi proses perubahan yang dilakukan untuk sederetan reaksi enzim yang berurutan. Secara singkat kegiatan proses ini disebut tansformasi zat. Hasil kegiatan ini akan dihasilkan nutrien sederhana seperti glukosa, asam lemak berantai panjang atau senyawa-senyawa aromatik yang dapat digunakan sebagai bahan untuk proses neosintetik, bahan sel. Menurut Anonimous (2008) enzim sangat di pengaruhi oleh beberapa hal yaitu :
ü  Konsentrasi enzim
ü  Konsentrasi substrat
ü  pH
ü  Suhu
Setiap enzim berfungsi optimal pada pH dan temperatur tertentu. Suhu yang sangat rendah dapat menghentikan aktivitas enzim tetapi tidak menghancurkannya. Aktivitas enzim diatur melalui 2 cara :
Pengendalian katalis secara langsung pengendalian genetik Proses metabolisme akan menghasilkan hasil metabolisme yang berfungsi menghasilkan sub satuan makromolekul dari hasil metabolisme yang berguna sebagai penyediaan tahap awal bagi komponen-komponen sel menghasilkan dan menyediakan energi yang dihasilkan dari ATP lewat ADP dengan fosfat. Energi ini sangat penting untuk kegiatan proses lain yang dalam prosesnya hanya bisa berlagsung kalau tersedia energi.
Bentuk-bentuk Metabolisme Pada Mikroba Fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu (tidak kelihatan) (Anonim, 2000). Kebanyakan Bakteria tidak mempunyai klorofil, namun ada juga beberapa spesies yang mempunyai pigmen fotosintesis yang dinamakan bakterioklorofil. Fotosintesis bakteri terjadi dengan cara yang sama seperti pada tumbuhan hijau, kecuali bahwa bakteri tidak mempunyai fotosistem II untuk fotolisis air. Sehinggga air tidak pernah merupakan sumber reduktan dan oksigen tidak pernah terbentuk sebagai produk.
Persamaan reaksi fotosintesis pada bakteri adalah sebagai berikut :
nCO2+2nH2A(CH2O)n+nH2O+2nA
dimana : H2A = hydrogen donor (dapat berupa H2S atau asam-asam organik).
Satu sifat penting fotosintesis bakteri yang tidak dapat di jumpai pada fotosintesis tumbuhan hijau adalah bahwa fotosintesis bakteri hanya dapat berlangsung dalam keadaan sama sekali tanpa oksigen.
Metabolit adalah hasil dari metabolisme. Metabolisme dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1.      Metabolit Primer
Adalah  suatu metabolit atau molekul yang merupakan produk akhir atau produk antara proses metabolisme makhluk hidup yang fungsinya sangat esensial bagi kelangsungan hidup organisme tersebut. Contohnya : protein, lemak, karbohidrat dan DNA. Pada umumnya metabolit primer tidak diproduksi berlebihan. Pada sebagian mikroorganisme, produksi metabolit yang berlebihan dapat menghambat pertumbuhan, dan kadang- kadang dapat mematikan mikroorganisme tersebut, proses metabolisme untuk membentuk metabolit primer disebut metabolisme primer.
Ciri- ciri metabolit primer :
1.     Terbentuk melalui metabolisme primer
2.     Memiliki fungsi yang esensial dan jelas bagi kelangsungan hidup organisme penghasilnya (merupakan komponen esensial tubuh , misalnya asam amino, vitamin, nukleutida, asam nukleat, dan lemak.
3.     Sering berhubungan dengan pertumbuhan organisme penghasilnya
4.     Bersifat tidak spesifik (ada pada hampir semua makhluk hidup )
5.     Dibuat dan disimpan secara intraseluler
6.     Dibuat dalam kuantitas yang cukup banyak
7.     Hasil akhir dari metabolisme, energi dan etanol
Strategi untuk meningkatkan produksi metabolit mikroorganisme dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.     Mengisolasi mikroorganisme muatan yang tidak menghasilkan hasil akhir yang bersifat inhibitor atau repressor umpan balik. Contohnya adalah produk silisin oleh muatan auksotrof Coryenebacterium glutamicum.
2.     Memanipulasi enzim- enzim pengatur sehingga tidak lagi dapat mengenali metabolit yang bersifat inhibitor (muatan resisten terhadap pengaturan umpan balik)
3.     Memodifikasi permiabilitas dinding sel mikroorganisme, sehingga hasil akhir yang bersifat inhibitor atau resepsor dapat di ekskresikan keluar sel.
2.      Metabolit Sekunder.
Adalah suatu molekul atau produk metabolit yang dihasilkan oleh proses metabolisme sekunder mikroorganisme dimana produk metabolit tersebut bukan merupakan kebutuhan pokok mikroorganisme untuk hidup dan tumbuh. Meskipun tidak dibutuhkan untuk  pertumbuhan, namun metabolit  sekunder dapat  juga berfungsi sebagai nutrisi darurat untuk bertahan hidup.
Fungsi metabolit sekunder bagi mikroorganisme penghasil itu sendiri sebagian besar belum jelas.metabolisme dibuat dan disimpan secara ekstraseluler. Metabolit sekunder banyak bermanfaat bagi menusia dan makhluk hidup lain karna banyak diantaranya bersifat sebagai obat, pigmen, vitamin, ataupun hormon. Contohnya adalah Chlorafenicol dari Streptomyces venezuellae, Penisillin dari Penicillium notatum, serta papaverin yang dihasilakan oleh Papaver sp.
Ciri- ciri metabolit sekunder adalah :
1.     Dibuat melalui proses metabolisme sekunder
2.     Diproduksi selama fase stasioner
3.     Fungsi bagi organisme penghasil belum jelas, diduga tidak berhubungan dengan sintesis komponen sel atau pertumbuhan
4.     Dibuat dan disimpan secara ekstraseluller
5.     Umumnya diproduksi oleh fungi filamentus dan bakteri pembentuk spora
6.     Merupakan kekhasan bagi spesies tertentu
7.     Biasanya berhubungan dengan aktivitas anti mikroba enzim spesifik penghambatan, pendorongan pertumbuhan, dan sifat- sifat farmakologis
Beberapa komponen yang dapat memberikan efek induksi enzim pada biosintesis metabolit sekunder adalah sebagai berikut :
1.     Triptofan
Senyawa ini diduga berkaitan dengan induksi sintesis enzim yang dibutuhkan untuk produksi alkaloid pada claviceps.

2.     Metionin
Disamping sebagai donor sulfur , metionin juga menginduksi pembentukan enzim yang dibutuhkan untuk sintesis sefalosporin
3.     Dietilbalbiturat
Dietilbarbiturat berperan pada sintesis rifamisin oleh Nocardia mediteranei.

B.    PERTUMBUHAN BAKTERI
Pertumbuhan adalah pertambahan teratur semua komponen suatu organisme. Dengan demikian, pertambahan ukuran yang diakibatkan oleh bertambahnya air atu karena deposit lipid bukan merupakan pertumbuhan sejati.
Zat makanan yang diserap bakteri sebagian akan digunakan untuk membangun protoplasmanya, sehingga tumbuh mencapai besar tertentu, kemudian membelah diri (berkembang biak).
Pertumbuhan mikroorganisme lebih ditunjukkan oleh adanya peningkatan jumlah mikroorganisme dan bukan peningkatan sel individu. Pada dasarnya ada dua macam tipe pertumbuhan yaitu : pembelahan inti tanpa diikuti pembelahan sel sehingga dihasilkan peningkatan ukuran sel (misalnya pada mikroorganisme Koenositik) dan pembelahan inti yang diikuti pembelahan sel sehingga dihasilkan peningkatan jumlah sel serta pembesaran ukuran sel diikuti pembelahan membentuk dua progeni yang kurang lebih berukuran sama.
Bakteri berkembang biak dengan cara membelah diri, 1 (satu) menjadi dua, dua menjadi empat, dan seterusnya. Interval waktu yang dibutuhkan bakteri untuk membelah diri, berbeda antara satu dengan yang lainnya, misalnya:
a.      Escherchia coli membelah diri setiap 15- 29 menit
b.      Salmonella typhy  membelah diri setiap 23- 24 menit
c.      Staphylococcus aureus membelah diri setiap 27- 30 menit
d.      Mycobacterium tuberculosis membelah diri setiap 792- 932 menit
e.      Treponema pallid membelah diri setiap 1980 menit
Bila suatu jenis bakteri dalam keadaan yang baik dan makanan yang cukup dan membelah diri setiap 30 menit, maka dari satu bakteri yang membelah mulai jam 09.00, maka pada jam 12.00 akan menjadi 64. Pada jam 24.00 menjadi 17.000.000 dan pada jam 09.00 besok harinya menjadi 280 triliun.
Ciri khas reproduksi bakteri adalah pembelahan biner (Binary fussion), dimana dari satu sel bakteri dapat dihasilkan dua sel anakan yang sama besar. Bila sel tunggal bakteri berproduksi dengan pembelahan biner, maka populasi bakteri bertambah secara geometrik.
Pengukuran pertumbuhan mikroorganisme dapat diukur dengan dua cara, yaitu :
1.      Secara Langsung
Pengukuran ini dapat dilakukan dengan cara :
a.     Pengukuran dengan menggunakan bilik hitung (counting chamber).
Pada pengukuran ini, untuk bakteri digunakan petroff Hausser,  sedangkan untuk mikroorganisme eukariotik digunakan hemosetometer.
b.     Pengukuran menggunakan electronic counter.
Pada pengukuran ini suspense mikroorganisme dialirkan melalui lubang kecil dengan bantuan aliran listrik.
c.      Pengukuran dengan plating technique.
Metode ini merupakan  metode perhitungan jumlah sel tampak dan didasarkan pada asumsi bahwa bakteri hidup akan tumbuh, membelah , dan memproduksi satu koloni tunggal.
d.     Pengukuran dengan menggunakan teknik filtrasi membran
Pada metode ini sampel dialirkan pada suatu sistem filter membran dengan bantuan vacuum.
2.      Secara tidak langsung
Dapat dilakukan dengan cara :
a.     Pengukuran kekeruhan turbidity
Bakteri yang bermultiplikasi pada media cair akan menyebabkan media menjadi keruh.
b.     Pengukuran aktivitas metabolit
Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa jumlah produk metabolit tertentu, misalnya asam atau CO2  menunjukkan jumlah organisme yang terdapat di dalam media .
c.      Pengukuran berat sel kering (BSK)
Metode ini umum digunakan untuk mengukur pertumbuhan fungi berfilamen.
Fase pertumbuhan bakteri:
a.      Fase initial
Pada fase ini jumlah bakteri tidak bertambah bahkan berkurang. Hal ini disebabkan oleh bakteri harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru yang terlalu tua atau terlalu muda akan mati. Tingal bakteri bakteri yang kuat dan sehat, tetapi bermultiplikasi karena semua kegiatannya untuk mempertahankan hidupnya, sehinga secara keseluruhan  jumlah bakterinya tetap, bahkan berkurang.
b.      Fase logaritmis (fase Log)
Pada fase ini jumlah bakteri bertambah dengan sangat cepat. Hal ini disebabkan bakteri bermultiplikasi 1menjadi 2, 2 menjadi 4, dan seterusnya. Sedangkan yang berkembang biak itu adalah bakteri pilihan, jumlah makanan dan lingkungannya masih bersih. Akan tetapi,suatu saat fase ini akan mencapai puncaknya, karena:
ü  Zat-zat makanan semakin berkurang sedangkan jumlah bakteri yang memakannya  semakin banyak.
ü  Sisa- sisa metabolit yang beracun semakin lama semakin bertambah banyak
c.      Fase Stationer
Pada fase ini jumlah bakteri tidak bertambah ataupun berkurang karena jumlah bakteri yang baru lahir sama dengan yang mati. Pada fase ini terjadi perjuangan bakteri untuk mempertahankan jumlahnya. Perjuangan untuk memperebutkan makanan, perjuangan untuk menghadapi sisa sisa metabolit yang beracun.
d.      Fase Deklinasi
Pada fase ini jumlah bakteri makin lama makin berkurang karena jumlah bakteri yang mati jauh lebih banyak dari pada yang baru lahir. Hal ini diseabkan jumlah makanan sedikit sedangkan sisa metabolit yang beracun semakin banyak. Pada akhirnya seluruh bakteri perbenihan akan mati juga. Fase deklinasi  ini berlangsung berhari- hari, berbulan- bulan bahkan bertahun- tahun, bergantung pada jenis bakterinya, pengaruh lingkungan pada pertumbuhan, dan perkembangan bakteri.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan :
a.      Pengaruh Suhu
Tiap jenis bakteri mempunyai suhu optimum dimana pertumbuhannya paling baik. Bakteri- bakteri pathogen pada manusia termasuk bakteri mesophil. Suhu optimumnya sama dengan suhu tubuh manusia 37oC.
b.      Cahaya
Sebagian besar bakteri ada chemotrophe, karena itu pertumbuhannya tidak bergantung pada cahaya matahari. Pada beberapa spesies, cahaya matahari dapat membunuhnya karna pengaruh sinar ultra violet.
c.      Kelembaban
Air sangat penting bagi perkembangan bakteri karena bakteri hanya dapat mengambil makanan dari luar dalam bentuk larutan (holophytis). Semua bakteri tumbuh baik pada media yang basah dan udara yang lembab dan dasar pengawetan makanan dengan pengeringan. Pada suasana kering ini, bakteri tidak dapat merombak bahan mkanan yang ditempatinya.
Dilaboratorium bakteri atau virus dapat dipertahankan hidup dalam keadaan kering, bila perbenihan dibekukan secara cepat kemudian dikeringkan secara cepat pula dalam ruangan vacuum (hampa udara). Cara ini penting dalam pembuatan stock (cadangan) bakteri, virus, enzim, toxin, dan plasmadarah yang biasanya dibuat dalam bentuk serbuk. Serbuk ini sangat lyophil (suka air) karna itu pembuatannya disebut proses lyophil.
d.      Keasaman
Umumnya asam mempunyai pengaruh buruk terhadap pertumbuhan bakteri. Kebanyakan bakteri lebih baik hidup dalam suasana netral (pH 7,0) atau sedikit basah (pH 7,2- 7,4) tetapi pada umumnya dapat hidup pada pH 6,5- 7,5. Bakteri– bakteri pada manusia tumbuh baik pada pH 6,8- 7,4 yaitu sama dengan pH darah. Beberapa bakteri dapat hidup pada suasana asam, misalnya bakteri yang hidup pada gusi manusia yaitu Streptococcus mutans.
e.      Pengaruh O2 dan udara
Untuk melangsungkan hidupnya, manusia dan binatang membutuhkan O2 (oksigen) yang diambil dari  udara melalui penapasan. Fungsi O2  ini sudah jelas, yaitu untuk pembakaran zat-zat makanan dalam jaringan sehingga dihasilkan panas dan tenaga. Pada tumbuhan mulai dari tumbuhan tingkat tinggi sampai tumbuhan yang bersel satu, termasuk bakteri juga membutuhkan oksien untuk melangsungkan hidupnya. Kehidupan semacam itu, yaitu hidup dalam lingkungan yang mengandung oksigen dalam jumah yang normal disebut hidup secara aerob. Organisme yang tidak dapat hidup dalam lingkungan yang mengandung oksigen bebas disebut organisme anaerob.
Berdasarkan responnya terhadap O2 bebas ini, bakteri dapat dibagi menjadi 3 gololngan, yaitu:
1.     Bakteri aerob (obligate aerob)
Yaitu bakteri bebas yang hanya hidup di dalam lingkungan yang mengandung O2 bebas. Contohnya: Vibrio cholera, Corynebacterium diphtheria, dan Bacillus anthracis.
2.     Bakteri anaerob (obligate anaerob)
Yaitu bakteri yang hanya dapat hidup di dalam lingkungan yang tidak mengandung O2 bebas. Contohnya: Clostridium tetani dan Treponema pallid.
3.     Fakultatif aerob
Yaitu bakteri yang hidup di dalam lingkungan baik yang mengandung O2 bebas ataupun tidak. Contohnya: Salmonella typhi, Neisseria meningitides, dan Streptococcus pyogenes. Bakteri- bakteri fakultatif aerob pada umumnya akan lebih baik tumbuh pada lingkungan yang mengandung sedikit O2 bebas karena itu tepat bila dinamakan bakteri microaerophil.
f.       Pengaruh tekanan osmotik
Untuk kelangsungan hidupnya, bakteri tidak mudah dipengaruhi  oleh tekanan osmotik cairan disekitarnya, karena mempunyai membran cytoplasma yang secara aktif mengatur keluar masuknya zat kedalam sel bakteri termasuk air. Akan tetapi, larutan hypertonis disekitar bakteri akan menyebabkan bakteri sukar atau sama sekali tidak dapat tumbuh bahkan dapat membunuhnya. Kenyataan ini dalam kehidupan sehari- hari digunakan dalam pengawetan ikan asin dan dendeng.
g.      Pengaruh mikroorganisme di sekitarnya
Kehidupan mikroorganisme di alam tidak dapat dipisahkan dari adanya mikroorganisme lain, seperti halnya manusia tidak dapat hidup bila tidak  ada tumbuhan maupun hewan. Organisme-organisme ini di alam berada dalam suatu keseimbangan yang disebut keseimbangan biologis. Demikian pula dengan bakteri di alam selalu bercampur dengan bakteri yang lainnya.
h.     Pengaruh zat kimia (desinfektan) terhadap mikroba, antara lain :
ü  Mengubah permeabilitas membran sitoplasma sehingga lalu lintas zaz- zat yang keluar masuk sel mikroba menjadi kacau.
ü  .Memblokir beberapa reaksi kimia misalnya preparat sulfa memblokir sintesa folic acid di dalam sel mikroba.
ü  Hydrolysa asam atau basa kuat  dapat menghydrolysasikan struktur sel sehingga hancur.
ü  Mengubah sifat colloidal protoplasma sehingga menggumpal dan selnya mati.
i.       Nutrisi
Merupakan substansi yang diperlukan untuk biosintesis dan pertumbuhan energi.



















BAB III
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
1.         Metabolisme adalah reaksi kimia yang berlangsung di dalam organisme hidup dan merupakan reaksi yang sangat terkordinasi, mempunyai tujuan, serta mencakup berbagai kerja sama dari banyak sistem multienzim.
2.         Pertumbuhan adalah pertambahan teratur semua komponen suatu organisme. Dengan demikian, pertambahan ukuran yang diakibatkan oleh bertambahnya air atu karena deposit lipid bukan merupakan pertumbuhan sejati. Pertumbuhan mikroorganisme lebih ditunjukkan oleh adanya peningkatan jumlah mikroorganisme dan bukan peningkatan sel individu

B.    SARAN
Penulisan makalah ini belum sempurna untuk itu kami sebagai penulis mengharapkan kritikan positif yang membangun demi menyempurnakan makalah ini, semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA
Anonimous 2008
Anonim, 2000
Bibiana W. Lay, 1992 dalam Darkuni, 2001
Entjang, Indang.2001. MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI. Citra Aditya Bakti. Bandung
Pratiwi. Sylvia.2008. MIKROBIOLOGI FARMASI. Erlangga. Jakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar